Rabu, 18 April 2012

Chelsea vs Barcelona : Chelsea Taklukkan El-Barca



Setelah melihat Susunan Pemain Chelsea Vs Barcelona 19 April 2012 saya pribadi yakin bahwa Chelsea akan bernasib baik, dan akhirnya pun setelah lama kita nanti-nantikan akhirnya kesampaian juga yaitu Hasil Pertandingan Barcelona vs Chelsea, yang dalam hal ini mau tidak mau Barcelona harus lapang dada atas kekalahan yang di alaminya saat ini.

Akhirnya Barcelona ditaklukkan Chelsea dengan strategi serangan balik dan penguncian pertahanan yang rapat. Barcelona pun keok dengan skor tipis 1-0 pada laga leg pertama semifinal Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (19/4/2012) dini hari WIB.

Gol tunggal Didier Drogba jadi penentu kemenangan Chelsea. Selain itu penampilan gemilang dari kiper Petr Cech jadi penentu tak bobolnya gawang The Blues dari gempuran Barca yang terus menerus. Barcelona menguasai bola 71 persen.

Sebanyak 24 kali Messi cs menembak ke gawang Petr Cech, enam diantaranya tepat sasaran. Chelsea bermain lebih efisien dengan hanya melesakkan empat kali tembakan dan satu diantaranya berbuah gol.

Hasil ini membuat Chelsea menempatkan satu kakinya di final Liga Champions. Melawat ke Camp Nou, markas Barcelona minggu depan, Chelsea cukup bermain imbang untuk meastikan tiket. Setelah Madrid, Barcelona ajdi tim kedua asal Spanyol yang kalah di leg pertama semi final Liga Champions.

Barcelona memulai kick-off dan seperti biasa langsung menguasai bola dalam waktu yang lama, tiki-taka. Lebih dari satu menit, sejak kick-off pemain Barcelona menguasai bola, berpindah dari satu kaki pemain ke pemain Barca lainnya.

Selama lima menit pertandingan Barcelona menguasai 83 persen penguasaan bola atau ball possession, sisanya 17 persen Chelsea.

Menit ke delapan, Alexis Sanchez lolos dari jebakan offside menerima umpan dari Messi. Ia melepaskan tendangan melambung melewati Petr Cech. Sayang tembakan itu masih membentur Mistar gawang.

Dua menit berselang Chelsea punya peluang bagus. Ivanovic melempar bola langsung ke kotak pertahanan Barcelona. Sudah ada beberapa pemain Chelsea menunggu, dan terjadi kemelut di depan gawang. Namun peluang belum bisa dimaksimalkan

Di menit ke 17, tendangan keras mendatar dari Iniesta masih bisa diblok Petr Cech. Bola memantul ke arah Fabregas dan langsung disambut dengan tembakan ke arah gawang. Bola masih melenceng meski masih jatuh ke kaki rekan setimnya, Adriano. Tapi Adriano salah posisi, ia yang membelakangi gawang tak bisa melepas tembakan langsung. Peluang itu pun hilang begitu saja.

Tandukan Messi di menit ke-28 sungguh berbahaya. Agak jauh dari mulut gawang, Messi menanduk. Cech dengan sigap menangkap bola yang menghujam ke sebelah kiri bawah mulut gawangnya. Sampai menit ke-34, Barcelona mendominasi penguasaan bola dengan torehan 77 persen. Tujuh kali Barca melepaskan tembakan ke gawang dan dua diantaranya on target. Sementara Chelsea dua kali dan keduanya tak tepat sasaran.

Doktor Felix Brych, wasit pertandingan yang terkenal kejam, malam ini tampak cukup “kalem”. Sampai menit ke-38 ia belum mengeluarkan satu kartu pun untuk para pemain.

Di menit ke-43, Messi menggiring bola ke jantung pertahanan Chelsea. Ia lalu memberi umpan terobosan ke Fabregas. Fabregas menendang bola setelah berhasil menguasai Petr Cech. Bola sudah mengarah ke mulut gawang. Beruntung bagi Chelsea karena Cole sigap menyapu bola.

Di injury time babak pertama. Dari sebuah serangan balik, Ramires menerima umpan dari Lampard yang bisa mencuri bola dari kaki Messi. Ramires lalu memberi crossing ke Drogba yang ada di kotak penalti. Drogba sukses mengeksekusinya. Gollllllllllll! Sementara Chelsea 1, Barcelona 0.

Adriano menendang keras dari luar kotak penalti di menit ke-51. Tembakan melengkung itu masih bisa diblok Petr Cech.

Alexis Sanchez lepas dari jebakan offside untuk menyambut terobosan lambung pendek dari Fabregas. Tendangannya masih melenceng di tiang kiri gawang Petr Cech. Sungguh peluang yang bagus di menit ke-57.

Chelsea mulai menambah waktu penguasaan bolanya di menit ke-60. Dari catatan UEFA, Chelsea menguasai 30 persen sementara Barca masih unggul 70 persen.

Drogba menjerit-jerit di lapangan pertandingan pada menit ke-68. Tampak ujung sepatu Puyol mengenai kemaluan pemain Pantai Gading itu.

Chelsea menerapkan pertahanan gredel untuk mematikan tiki-taka Barcelona. Setiap pemain Barcelona yang menguasai bola dijaga oleh tiga sampai empat pemain.

Meski bertahan, sesekali lewat serangan balik Chelsea mengancam. Salomon Kalou nyaris membuat gol. Tapi tembakannya di depan gawang Barcelona masih melenceng dari gawang.

Heading Puyol nyaris membobol gawang. Dengan kepalanya, Puyol meneruskan tendangan bebas dari Messi. Petr Cech gemilang meblok bola.

Di injury time Barcelona nyaris menyamakan skor. Tendangan Pedro Rodriguez masih membentur tiang gawang. Pedro menyesali kegagalan itu dengan menutup mukannya sambil berbaring di kotak penalti. Skor akhir Chelsea 1, Barcelona 0.
Oke, usai sudah saat-saat yang di tunggu-tunggu, dan itulah hasilnya. Untuk yang team dukungannya kalah ya terima saja kekalahannya, dan untuk yang menang, hmmm, selamat saja deeh.

Muenchen vs Madrid: Real Madrid di Benamkan Gol Telat Gomez

Muenchen vs Madrid: Real Madrid di Benamkan Gol Telat Gomez


Muenchen vs Madrid: Gol Telat Gomez Benamkan El Real
UEFA.COM
Luapan kegembiraan pemain Bayern Munchen usai Mario Gomez mencetak gol ke gawang Iker Casillas pada laga leg pertama semifinal Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (18/4/2012) dini hari WIB. 
Tuan rumah Bayern Muenchen akhirnya berhasil menekuk Real Madrid dengan skor 2-1 pada laga leg pertama semifinal Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (18/4/2012) dini hari WIB. FC Hollywood, julukan Bayern Muenchen unggul lewat gol telat yang dicetak Mario Gomez. Kini Bayern sudah menginjakkan satu kakinya di final liga Champions.
Pertandingan berlangsung ketat. Wasit menebar delapan kartu kuning dan lima diantaranya untuk kubu Real Madrid. Bayern menorehkan 15 peluang sementara Madrid 12 kali. Real Madrid sempat menyamakan kedudukan dan inging mengamankan hasil seri itu sebagai modal untuk leg kedua. Sayang, hasil seri pupus setelah Mario Gemez membobol gawang Casillas di menit-menit akhir.
Real Madrid membuka peluang pertamanya di menit ke-6 lewat kaki Benzema. Benzema mendapat umpan terobosan sukses berlari membawa bola ke pertahanan Bayern. Sayang tembakan kerasnya masih bisa ditepis kiper Bayern, Manuel Neuer.
Di menit ke-15 Frank Ribery yang menusuk ke kotak penalti jatuh saat berhadap-hadapan dengan Sergio Ramos. Wasit tak meniup peluit tanda pelanggaran. Ribery yang tak terima pada keputusan itu meluapkan emosinya. Apalagi saat jatuh, Sergio Ramos tampak memanas-manasi Ribery dengan mengejek pemain Perancis itu melakukan diving.
Tuan rumah Bayern Munchen membuka keungulan lebih dulu dari tim tamu di menit ke-17. Gol bermula dari tendangan sudut yang didapat Bayern Munchen. Toni Kroos yang mengirim bola. Sebenarnya bola tendangan Kroos mengenai badan dari Sergio Ramos, sayang Ramos tak bisa menguasai dan bola jatuh ke depan Frank Ribery. Ribery langsung menyambut bola itu dengan tendangan keras ke gawang. Gol, Bayern Munchen 1, Real Madrid 0.
Bayern yang sudah unggul tak mengendurkan serangan. Pergerakan Ribery pun sulit dipatahkan pemain Real Madrid. Di menit ke-27, Ribery berhasil melepaskan umpan ke Bastian Schweinsteiger yang ada di sisi kanan. Tembakan Schweinsteiger masih melenceng di kanan gawang Iker Casillas.
Holger Badstuber menjatuhkan Di Maria yang saat itu sedang berlari ke kotak penalti. Wasit memberikan kartu kuning atas pelanggaran itu dan menghadiahi tendangan bebas. Cukup jauh dari kotak penalti tapi Ronaldo jadi eksekutornya. Tendangan Ronaldo tampak mengenai tangan pemain Bayern tapi wasit tak meniup peluit. Bola itu kemudian memantul ke lapangan lalu bisa ditangkap Manuel Neuer.
Real Madrid kembali mendapatkan tendangan bebas di menit ke-36 karena Robben menjatuhkan Ronaldo. Kali ini tendangan diambil Xabi Alonso namun belum maksimal. Setelah tendangan bebas itu, Robben mendapat kartu kuning karena melakukan pelanggaran terhadap Fábio Coentrão.
Di menit ke-40 giliran Mario Gomez mengancam gawang Casillas. Gomez yang lepas dari penjagaan berhasil melesakkan tembakan keras ke gawang. Tembakan Gomez masih bisa ditepis Casillas dan menghasilkan tendangan sudut.
Di pinggir lapangan, Jose Mourinho tampak gerah pada keputusan wasit. Ia kemudian beraksi dengan menunjuk matanya sambil tertawa. Aksi itu tertangkap kamera dan ditampilkan di layar raksasa stadion. Penonton tampak bersorak.
Di menit awal babak kedua, Karim Benzema mendapat peluang bagus, tapi tendangannya di kotak penalti masih bisa diblok pemain belakang Bayern Munchen.
Akhirnya Real Madrid berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 lewat Mesut Ozil di menit ke-53.  Gol tercipta lewat kerjasama yang apik.
Mulanya Ronaldo yang lebih berpeluang mencetak gol. Benzema saat itu mengoper ke Ronaldo yang lolos dari jebakan offside dan terlepas dari penjagaan Bayern Munchen. Ronaldo bermaksud melepaskan bola melewati selah-selah kaki kiper Bayern, Manuel Neuer tapi tak berhasil.
Bola yang diblok Manuel Neuer memantul dan diterima Ozil. Ozil lalu mengoper ke Benzema. Benzema sekali lagi mengoper ke Ronaldo. Kali ini, Ronaldo yang ada di dekat tiang gawang tidak menyelesaikannya langsung. Ia lalu mengopernya ke Ozil. Ozil yang ada di tengah. Gol, Bayern Munchen 1, Real Madrid 1.
Kebobolan, Bastian Schweinsteiger ditarik keluar digantikan Muller. Schweinsteiger tampak kecewa pada keputusan pelatih itu. Ia keluar lapangan dengan kecewa meski masih menyalami sang pelatih, Jupp Heynckes. Schweinsteiger tampak kesal dengan membuang bebat tangannya saat berjalan menuju ruang ganti.
Ozil yang sudah mencetak gol penyama ditarik keluar oleh Mourinho di menit ke-69. Mourinho menggantikannya dengan Marcelo. Esteban Granero pun dimasukkan Mourinho menggantikan Di Maria. Jose Mourinho tampaknya menerapkan strategi bertahan. Di menit ke-84 giliran Karim Benzema yang ditarik keluar digantikan Higuain.
Serangan dibangun pasukan Beyern. Philipp Lahm melepaskan crossing ke tengah kotak penalti dan disambut oleh Mario Gomez. Tandukan Gomez masih bisa ditangkap Casillas.
Bukan main kesalnya Mario Gomez saat dijatuhkan Sergio Ramos dan Fábio Coentrão di kotak penalti tapi wasit tak menganggap itu sebuah pelanggaran. Sambil berteriak-teriak Gomez memukul-mukul rumput lampangan. Kejadian itu berlangsung di menit ke-87.
Kekesalah Gomez akhirnya berubah jadi suka cita saat ia mencetak gol telat di menit ke 89. Philipp Lahm berhasil melepaskan umpan silang dan disambut dengan sontekan oleh Mario Gomez. Gollll! Akhirnya jala gawang Casillas bergetar lagi. Bayern Munchen 2, Real Madrid 1.

Kamis, 12 April 2012

Pele: Lionel Messi Tak Lebih Baik Dari Neymar

Pele: Lionel Messi Tak Lebih Baik Dari Neymar

Aneh, mengingat Neymar sendiri mengakui bahwa Lionel Messi jauh lebih baik darinya.








Messi and Daniel Alves, pele, Neymar Ballon Dor 2011
Getty

Jika Neymar menyebut Lionel Messi sebagai pemain yang lebih baik dan menjadi penutan untuknya belajar dan berkembang, legenda sepakbola Brasil Pele malah beranggapan sebaliknya.

Pele menilai Messi tak bisa disebut sebagai pemain terbaik karena label tersebut masih dimiliki Neymar.

"Sekarang semua orang berbicara mengenai Messi, ia pemain bintang," kata Pele, Rabu (11/4).


"Tapi, untuk bisa menjadi yang terbaik, ia harus terlebih dahulu menjadi jauh lebih baik dari Neymar," lanjutnya.

"Saat ini Messi hanya sedikit lebih berpengalaman dari Neymar," tandas Pele lagi.

Sebelumnya, Neymar sempat menyatakan bahwa Messi dan Cristiano Ronaldo adalah pemain yang jauh lebih baik darinya saat ini. Ia juga menjadikan Messi dan Ronaldo sebagai panutan untuk mengembangkan kemampuan.

Setujukah Anda dengan pendapat Pele tersebut? Sampaikan kepada kami dengan mengisi kolom komentar yang ada di bawah ini...









kuti twitter tentang seputar olahraga @aliasran_PNRK dan bergabunglah di facebook https://www.facebook.com/aliasran1 dan https://www.facebook.com/aliasran95 untuk menjadi bagian dari komunitas dunia sepak bola dunia maya.


CATATAN Liga Champions: Lima Hal Yang Bisa Dipelajari Pada Leg Kedua Perempat-Final Liga Champions

CATATAN Liga Champions: Lima Hal Yang Bisa Dipelajari Pada Leg Kedua Perempat-Final Liga Champions

Peter Staunton dari GOAL.com Inggris memberikan analisisnya mengenai sejumlah kejadian di leg kedua perempat-final Liga Champions musim ini.







Champions League trophy (Getty Images)
Getty Images


PERFORMA & KEBUGARAN PIQUE MENCUATKAN KEKHAWATIRAN DI KUBU BARCA


Gerard Pique sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu bek tengah paling disegani di Eropa. Namun, sejumlah cedera sebelum musim digulirkan membuat performanya cukup terganggu. Dia menjadi pemain yang kikuk sepanjang musim 2011-12. Menghadapi AC Milan, Pique bukanlah sosok tenang dan kokoh seperti yang ditunjukkannya dalam musim-musim lalu. Sebaliknya, dia terlihat canggung, gelisah dan panik sebelum akhirnya ditarik keluar ketika laga berjalan satu jam. Hal itu semakin mencuatkan tanda tanya atas daya tahan tubuhnya saat ini.
Pique terlihat kesulitan menghadapi Robinho di atas tanah dan dia pun takluk oleh Zlatan Ibrahimovic dalam pertarungan di udara. Dia beruntung terhindar dari ‘hukuman’ ketika tendangannya saat hendak membuang bola terlihat mengenai lengan Robinho. Singkatnya, performa Pique menurun. Mengingat usia serta kemampuannya, situasi ini tentu hanyalah sementara namun sudah cukup untuk membuat Barcelona khawatir. Apalagi skuad Blaugrana kini cukup bergantung pada gaya bertahannya yang terbilang unik.
Masalah di luar lapangan, serta tingkat konsentrasi Pique yang sulit dipastikan saat berada di lapangan membuat Pep Guardiola kehilangan kepercayaan terhadap pemain 25 tahun. Laga kontra Milan bukanlah penampilan terburuk Pique di musim ini, tapi itu membuktikan bahwa Pique bukanlah pemain yang sama seperti musim lalu. Performa serta kebugaran tubuhnya mencuatkan kekhawatiran bagi Barcelona, mengingat mereka harus menghadapi Chelsea dalam waktu dekat. Hal ini juga menjadi kekhawatiran di kubu Spanyol yang akan melakoni Euro 2012. Masalah apapun yang dihadapi Pique, tentu harus cepat diatasi.


OLIC MENGINGATKAN KITA TERHADAP KEMAMPUANNYA


Dia sama terkejutnya dengan orang-orang lain ketika namanya dimasukkan dalam skuad inti Bayern Munich saat memetik kemenangan 2-0 atas Marseille di leg kedua. Tapi, Ivica Olic tetap membuktikan bahwa dia masih layak diperhitungkan. Striker Kroasia itu saat ini berusia 32 tahun dan telah melewati berbagai cedera dalam 18 bulan terakhir. Tapi, dia tetap lapar, tak kenal lelah dan mematikan di depan gawang. Olic memang sudah lama dipuji atas kerja kerasnya, namun bukan berarti kemampuan lainnya tidak bernilai. Menghadapi OM yang tidak diunggulkan, permainannya tajam dan penyelesaiannya tidak pernah salah.
Dua gol, serta 75 menit waktu yang didapatnya di lapangan, tentu akan memikat sejumlah klub Eropa. Meskipun Olic sendiri mengungkapkan bahwa Wolfsburg adalah klub yang paling serius mendapatkan tanda tangannya. Felix Magath dan Ivica Olic, kombinasi yang sangat cocok tentunya. Namun, Olic pun mengaku jika dirinya belum bisa memastikan hengkang dari Allianz Arena kendati posisi Mario Gomez yang tengah on-fire akan sulit digeser.
Olic ingin diturunkan lebih sering dan dia layak mendapatkannya. Sangat disayangkan jika cedera mengganggu kontribusinya untuk klub serta skema permainan yang dibentuk oleh Louis van Gaal maupun Jupp Heynckes dan akhirnya membuat Olic kerap dicadangkan. Jangan salah, Olic adalah striker dengan kualitas yang jarang dimiliki pemain lain, serta memiliki peran dan upaya yang terjamin.


CHELSEA HARUS BERKEMBANG SEBELUM MENGHADAPI BARCA JIKA TIDAK INGIN TERELIMINASI

“Chelsea tidak punya peluang ketika menghadapi Barcelona,” adalah prediksi pelatih Benfica Jorge Jesus usai skuadnya takluk di Stamford Bridge. Kata-katanya, meskipun terdengar kejam, agaknya bakal mendapat pesetujuan dari banyak pihak. The Blues berhasil menang 2-1 di kandang sendiri setelah mengalahkan Benfica 1-0 di Lisbon. Tapi, sejujurnya, hasil itu tidak cukup meyakinkan untuk bertarung menghadapi Barca. Gol telat Raul Meireles menjadikan pemain Portugal sebagai penentu kemenangan di akhir laga mengingat tim tamu tampil dominan, meskipun hanya diperkuat 10 pemain.
Wasit Damir Skomina tidak punya pilihan ketika mengusir Maxi Pereira kendati mendapat protes keras dari klub Portugal atas keputusan itu, begitu juga terhadap hadiah penalti yang diberikan setelah Ashley Cole dilanggar Javi Garcia. Chelsea harus bersusah-payah mengimbangi permainan apik yang ditunjukkan pemain-pemain seperti Pablo Aimar dan Bruno Cesar. Sayangnya, Benfica tidak bisa menciptakan peluang yang cukup bagus.
Menyusul musim yang sulit, di mana kembali terjadi penggantian pelatih oleh Roman Abramovich, sebuah tempat di semi-final Liga Champions menjadi hasil yang luar biasa bagi tim yang berada dalam masa transisi.
Kegagalan mempertahankan penguasaan bola ataupun mendominasi Benfica di kandang mereka sendiri, Chelsea telah menunjukkan bahwa mereka cukup rapuh untuk menghadapi Barca. Tim asuhan Roberto Di Matteo tidak memiliki pertahanan yang cukup kokoh seperti ketika bersama Jose Mourinho dan Guus Hiddink. Jadi, taktik menahan Blaugrana dan berharap melakukan serangan balik tidaklah cukup. Sayangnya, saat ini tidak banyak yang dapat dilakukan Chelsea.

WAKTU PEMBUKTIAN BAGI REAL MADRID


Dua hasil imbang secara beruntun di ajang La Liga sudah cukup untuk mencuatkan kemarahan Real Madrid. Berada di puncak klasemen, mengungguli Barcelona, menjadi tekanan tersendiri, di mana Madrid belum melakoni cukup banyak laga bersama Jose Mourinho. Jika pertandingan-pertandingan menghadapi Malaga dan Villarreal menjadi kekhawatiran bagi Los Blancos, maka empat laga berikutnya bisa jadi membuat mereka panik. Kini saatnya bagiskuad Mourinho untuk tampil dengan tenang.
Pertandingan menghadapi Valencia dan Atletico Madrid bisa jadi membuat keunggulan atas Barcelona semakin terpangkas, dengan asumsi anak-anak asuh Pep Guardiola mampu memaksimalkan keadaan. Madrid merespon hasil imbang mereka dengan cukup keras, yaitu meraih kemenangan 5-1 hingga dua kali, dan kini mereka memasuki periode yang akan menentukan hasil akhir musim. Penampilan Valencia dipastikan tampil di Liga Champions musim depan, sementara derby Madrid bisa menjadi ujian yang cukup berat. Kunjungan ke Allianz Arena menghadapi Bayern Munich harus dilakoni setelah meladeni perlawanan Sporting Gijon. Pada saat itu, kita akan lebih mengetahui mental juara Real Madrid.
Dua opini terpisah ditujukan terhadap Madrid; mereka belum menghadapi lawan yang sulit di ajang Liga Champions, sementara di ajang La Liga banyak pihak menilai Barcelona tidak cukup ngotot mempertahankan juara. Kini, tiba saatnya bagi Madrid untuk membuktikan potensi mereka dan mempertahankan keunggulan mereka di kompetisi domestik serta dalam menghadapi ujian sesungguhnya di ajang Liga Champions.


WASIT ADA UNTUK MENEGAKKAN PERATURAN, BUKAN MEMBUATNYA


Pembicaraan mengenai kemenangan Barcelona atas AC Milan serta keberhasilan Chelsea mengungguli Benfica terutama fokus kepada kemampuan ofisial pertandingan dalam mengambil keputusan. Bjorn Kuipers dan Damir Skomina dicerca oleh perwakilan Milan dan Benfica karena dituduh memihak tim tuan rumah. Keputusan Kuiper memberikan penalti kepada Barcelona karena Alessandro Nesta menarik seragam Sergio Busquets mungkin terlihat berlebihan, namun pemain veteran Italia itu seharusnya sejak awal tahu lebih baik di mana dia bisa meletakkan tangannya.
Barcelona tidak diuntungkan oleh keputusan bias para wasit, tapi sulit untuk tidak mengatakan mereka tidak tahu cara untuk membuat ofisial mengikuti keinginan mereka. Tidak ada tim yang bereaksi sangat keras terhadap pelanggaran seperti Barcelona. Tapi mereka tidak curang. Mereka juga tidak menerima keringanan dari pimpinan UEFA. Jika diingat, terdapat sejumlah insiden yang bisa menghapus teori konspirasi tersebut: offside yang mewarnai gol Manchester United ketika klub Inggris menyamakan kedudukan di final musim lalu; kartu merah yang diterima Eric Abidal ketika menghadapi Chelsea di semi-final 2009; gol offside Diego Milito di semi-final 2010, begitu juga ditolaknya penalti untuk Alexis Sanchez di leg pertama perempat-final.
Sementara itu, komplain yang dilontarkan Benfica tidak bisa dibenarkan. Maxi Pereira mendapat kartu kuning karena komentarnya terhadap wasit dan menerima kartu kedua akibat tindakannya menendang tulang kering lawan. Javi Garcia tidak berupaya memainkan bola di kotak penalti ketika melanggar Ashley Cole. Mereka tidak bisa mengarahkan telunjuk ke arah wasit ketika permainan mereka tidak cukup bagus.


ikuti twitter tentang seputar olahraga @aliasran_PNRK dan bergabunglah di facebook https://www.facebook.com/aliasran1 dan https://www.facebook.com/aliasran95 untuk menjadi bagian dari komunitas dunia sepak bola dunia maya.

saran dan kritik pembaca dibutuhkan

Peringkat FIFA: Terlempar Dari 150 Dunia, Indonesia Juga Dilewati Filipina

Peringkat FIFA: Terlempar Dari 150 Dunia, Indonesia Juga Dilewati Filipina

Tak banyak poin dikumpulkan Indonesia di ajang internasional untuk memperbaiki posisi di peringkat FIFA.


Indonesia U-21 - Hassanal Bolkiah Trophy (HBT 2012)
hassanalbolkiahtrophy.com.bn
Indonesia semakin turun dalam daftar peringkat FIFA terbaru. Indonesia bahkan tak masuk dalam daftar peringkat 150 dunia.

Parahnya lagi, negara yang selama ini diremehkan oleh Indonesia dalam sepak terjang di dunia sepakbola ASEAN, Filipina, malah menduduki peringkat yang lebih baik.

Indonesia menempati peringkat ke-151 di daftar ranking terbaru FIFA yang dirilis hari ini, Rabu (11/4). Di daftar AFC, Indonesia menempati peringkat ke-24.

Di Asia Tenggara, selain Filipina, Indonesia juga kalah dari Thailand. Thailand menduduki peringkat 20 AFC atau 141 FIFA, sementara Filipina di peringkat 148 FIFA dan 22 AFC.

Sementara untuk posisi tertinggi untuk AFC ditempati Australia, disusul jepang dan Korea Selatan. Iran dan Cina melengkapi daftar lima besar AFC.

Sementara di daftar peringkat FIFA, Spanyol masih dominan disusul Jerman dan Uruguay yang menggeser Belanda ke posisi empat. Portugal melengkapi daftar lima besar.

Daftar Peringkat FIFA:

1. Spanyol
2. Jerman
3. Uruguay
4. Belanda
5. Portugal
6. Brasil
7. Inggris
8. Kroasia
9. Denmark
10. Argentina

Daftar Peringkat AFC:
21. Australia
30. Japan
31. Korea Selatan  
51. Iran
66. Cina
69. Uzbekistan
70. Irak




81. Jordania
84. Qatar
86. Korea Utara
87. Kuwait
89. Arab Saudi
93. Bahrain
93. Oman
97. Vietnam
121. Uni Emirat Arab
126. Siria
128. Libanon
131. Tajikistan
141. Thailand
142. Turkmenistan
148. Filipina
149. Nepal
151. Indonesia
152. Bangladesh
153. Palestina
156. Malaysia
156. Yaman
158. Singapura
161. Hong Kong
164. Maladewa
165. India
168. Afghanistan
169. Cina Taipei
173. Kamboja
173. Myanmar
175. Laos
177. Mongolia
181. Sri Lanka
182. Pakistan
194. Guam
195. Kyrgyzstan
198. Macau
201. Bhutan
202. Brunei Darussalam
204. Timor-Leste




ikuti twitter tentang seputar olahraga @aliasran_PNRK dan bergabunglah di facebook https://www.facebook.com/aliasran1 dan https://www.facebook.com/aliasran95 untuk menjadi bagian dari komunitas dunia sepak bola dunia maya.

SPESIAL Liga Champions: Lima Keunggulan Agregate Terbesar Sepanjang Masa Di Liga Champions

SPESIAL Liga Champions: Lima Keunggulan Agregate Terbesar Sepanjang Masa Di Liga Champions

Keunggulan agregate 8-2 Real Madrid atas APOEL Nicosia ternyata bukan menjadi yang terbesar di era Liga Champions.






Perempat-final Liga Champions akhirnya tuntas. Dari empat laga yang dihelat, duel Real Madrid kontra APOEL Nicosia menjadi laga yang menghasilkan skor agregate terbesar di musim ini.

Namun keunggulan 8-2 secara agregate tidak memposisikan skuad Jose Mourinho sebagai tim yang bisa menundukkan lawannya dengan skor gabungan terbesar.

Max De Luca dari GOAL.com Internasional
menyajikan kepada Anda empat laga lain yang juga menghadirkan skor agregate dalam jumlah besar di era Liga Champions.

BAYERN MUNICH 12-1 SPORTING LISBON (2008-09)


Bayern mencetak empat gol di babak kedua pada leg pertama di babak 16 besar saat menghadapi Sporting Lisbon. Franck Ribery lebih dulu mencetak satu gol di babak pertama sebelum mengamuk di 45 menit kedua.

Di leg kedua di Munich, hasilnya jauh lebih buruk bagi skuad asuhan Paulo Bento. Skor 7-1 menjadi hasil akhir laga tersebut. Secara agregate, Bayern menang meyakinkan dengan skor 12-1, yang menjadi marjin selisih gol terbesar di era Liga Champions sampai saat ini.

LYON 10-2 WERDER BREMEN (2004-05)


Di edisi 2004/05, Lyon sudah menunjukkan tanda-tanda menang dengan skor telak saat menang 3-0 di pertemuan pertama di Weserstadion kala dijamu Werder Bremen. Padahal tim tuan rumah mengendalikan jalannya pertandingan sepanjang 90 menit laga.

Di Stade Gerland, segalanya menjadi lebih parah bagi Bremen. Di 30 menit pertama, tiga gol sudah bersarang ke gawang tim Bundesliga Jerman tersebut, sekaligus mengubur kans menembus babak selanjutnya.

Namun Bremen terus berjuang dan akhirnya menuntaskan laga dengan memasukkan dua gol, tapi juga kemasukan empat gol tambahan. Skor akhir 7-2, atau 10-2 secara agregate.

Sayangnya, di perempat-final, Lyon kalah dalam adu tos-tosan melawan PSV Eindhoven. Tragis.

BARCELONA 10-2 BAYER LEVERKUSEN (2011-12)


Kemenangan dengan skor besar juga dicatat Barcelona. Dan, beruntungnya kita, momen tersebut terjadi di musim ini, kala sang juara bertahan menghadapi Bayer Leverkusen di babak 16 besar.

Di Bay Arena, Barcelona menang dengan skor 3-1, memposisikan klub Spanyol itu dalam pole position untuk lolos ke babak perempat-final.

Dan Di Nou Camp, Barcelona benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai salah satu kandidat juara musim ini. Mengandalkan pemain terbaik dunia Lionel Messi, gawang Leverkusen dipermak tujuh gol berbalas satu. Messi sendiri mencetak lima gol di laga tersebut.

REAL MADRID 8-2 APOEL NICOSIA (2011-12)

Dan dinihari tadi, Real Madrid memposisikan diri mereka masuk dalam tim yang bisa mencatat kemenangan dengan skor besar dalam laga dua leg di fase gugur Liga Champions. Korbannya adalah APOEL Nicosia.

Tim Siprus itu sudah kalah 3-0 di kandang sendiri minggu lalu. Kans mereka membalas di Santiago Bernabeu terbilang kecil.

Benar saja, Cristiano Ronaldo dkk menggila di depan pendukung mereka sendiri. Ronaldo, Kaka, Jose Callejon dan Angel Di Maria menjadi pemain yang melesakkan bola bergantian untuk membawa timnya unggul 5-2, atau 8-2 secara agregate.

BAYERN MUNICH 7-1 BASEL (2011-12)


Masih di musim ini, Bayern sempat kalah di leg pertama di St Jakob Park, saat dijamu Basel. Tapi pembalasan telak ditunjukkan skuad Jupp Heynckes di Allianz Arena pada leg kedua.

Mario Gomez yang menjadi salah satu aktor utama mengubur kans Basel dengan memetik kemenangan meyakinkan 7-0.

Bayern kini menatap lurus kesempatan bermain di final Liga Champions musim ini, yang akan dilangsungkan di stadion kebanggaan mereka. Untuk bisa sampai di sana, Bayern masih harus menaklukkan Real Madrid di semi-final.


ikuti twitter ku di @aliasran_PNRK dan juga facebook https://www.facebook.com/aliasran1

Sabtu, 07 April 2012

Final Liga Champion Di Depan Mata Club Spanyol

Legenda hidup Brasil, Ronaldo Luis Nazario da lima, ternyata mengikuti perkembangan persaingan di Liga Champions. Tak ayal, dirinya menjagokan Real Madrid dan Barcelona sebagai tim yang akan bersua di final nanti.

Sosok yang pada masa jayanya berjuluk Il Phenomenon ini menjagokan Barca dan Madrid bukan karena pernah membela keduanya. Dirinya menilai memang level kedua tim tersebut lebih tinggi dibanding tim-tim lainnya di babak semi final.

“Real Madrid dan Bayern Munich sama-sama berada di level teratas dan akan berjuang sengit untuk ke semi final, tetapi saya percaya Real yang akan lolos,” ujar Ronaldo, seperti dilansir dari Goal, Jumat (6/4/2012).

“Spanyol tengah menderita krisis ekonomi tetapi kedua tim (Madrid dan Barcelona) berada dalam level tertinggi dibanding peserta lainnya. Keduanya akan bertemu di final Liga Champions,” tambahnya.

Pria berusia 35 tahun itu menilai sosok di balik keberhasilan Los Blancos sejauh ini adalah Jose Mourinho. Ronaldo memuji kualitas Mourinho dan memperkirakan pelatih asal Portugal itu tidak akan pergi hingga memberi kejayaan bagi El Real.

“Dia memiliki mentalitas pemenang dan kemampuan luar biasa untuk menggerakkan para pemain. Dia memiliki tim terbaik (Real Madrid) yang mampu memenangkan segalanya. Saya pikir dia akan bertahan di Real. Saya tidak berpikir dia akan pergi, setidaknya hingga dia meraih semua incarannya,” pungkasnya.



follow me @aliasran_PNRK