Harapan kapten Chelsea John Terry untuk tampil pada
laga final Liga Champions akhirnya kandas, setelah badan sepak bola
Eropa, UEFA, tetap menolak upaya bandingnya.
Dalam wawancara dengan BBC Sport, juru bicara UEFA menyatakan, Terry juga dilarang duduk di bangku para pemain cadangan.
Ini artinya dia hanya dapat menonton rekan-rekannya bertanding dari tempat duduk di atas tribun.
Namun demikian, Terry diijinkan untuk mengangkat
piala Liga Champions, jika nanti klub asal London barat itu mampu
mengalahkan Bayern Munich di laga final, 19 Mei nanti.
Peraturan UEFA ini juga berlaku untuk para pemain
The Blues dan Bayern Munchen yang terkena larangan bermain pada partai puncak tersebut.
Seperti diketahui, akibat akumulasi kartu
kuning, para pemain Chelsea seperti Ramires, Raul Meireles, serta
Branislav Ivanovic, dilarang tampil melawan Bayern.
Adapun Terry diusir dari lapangan dalam laga
semifinal melawan Barcelona setelah dia menerjang lutut Alexis Sanchez
dari belakang.
Sementara di pihak Bayern, hukuman serupa juga
diberikan kepada Luiz Gustavo, David Alaba, serta Holger Badstuber,
akibat akumulasi kartu kuning saat klub asal Jerman itu menggulung Real
Madrid, Rabu kemarin.
Peraturan masih berlaku
Dalam keterangannya, UEFA menyatakan, peraturan
yang mengatur antara lain soal "hukuman bermain" ini ditetapkan ketika
kompetisi Liga Champions dimulai.
Dan apabila ingin diubah, maka harus melalui
proses panjang sebelum akhirnya diratifikasi. "Jadi, peraturan ini masih
berlaku selama musim ini."
Pada ajang Piala Eropa 2012 di Ukraina-Polandia,
atau Euro 2012, pemain yang mendapat kartu merah saat semifinal dan
perempatfinal , tetap dikenai larangan bermain di laga final.
Organisasi yang menghimpun pemain profesional
dunia, FIFPro mendukung larangan bermain di partai puncak bagi siapapun
yang terkena kartu merah.
Namun organisasi ini meminta larangan itu tidak
berlaku untuk pemain yang terkena akumulasi kartu kuning. "Harus ada
pengecualian, dan karenanya sudah waktunya aturan ini dipertanyakan
ulang," kata juru bicara FIPPro, Simon Barker.
Apalagi, menurutnya, pemain sepak bola di manapun selalu memimpikan untuk dapat tampil di partai puncak.
Meratap seumur hidup
FIFA sendiri telah mengubah peraturan soal hukuman bermain, yang sudah dipraktekkan pada Piala Dunia 2010 lalu.
Dalam aturannya, badan dunia sepak bola ini akan
mencabut hukuman dilarang bermain, jika kesebelasan itu maju ke
perempat final. Hal ini dilakukan agar pemain tersebut memberikan
kesempatan dia untuk dapat tampil di partai puncak.
Berbagai kalangan berharap, UEFA dapat mengadopsi peraturan FIFA tersebut.
Mantan pemain Manchester United, Nicky Butt,
yang memperkuat MU pada final Liga Champions 1999, mencontohkan larangan
bermain untuk dua rekannya di partai puncak, yaitu Paul Scholes dan Roy
Keane.
Menurutnya, larangan bermain ini harud dibuat
lebih spesifik. "Saya setuju pemain itu dilarang tampil di final, jika
dia bermain brutal," katanya kepada BBC Sport.
Sebaliknya, lanjutnya, apabila tindakan pemain itu tidak seperti itu, "hukuman larangan bermain itu tak layak ditimpakan."
Dia membayangkan betapa pemain itu akan meratapi
nasibnya seumur hidup karena tak bisa tampil di partai puncak, padahal
'kesalahannya' tidak seberapa.
Follow my Twitter
@aliasran_PNRK and ADD me on
facebook